TUGAS 3 TELEMATIKA

1. Jelaskan salah satu metode yang digunakan untuk mengamankan layanan telematika!
Jawab :
Pengamanan layanan telematika dapat dilakukan dengan beberapa metode , yakni :
·         a. Enkripsi Data Telematika dengan Algoritma Kriptografi
Data telematika yang akan dikirim dan diakses lewat jaringan perlu dienkripsi dengan menggunakan metode algoritma kriptografi yang aman.
Dewasa ini algoritma kriptografi yang aman telah banyak dikembangkan, antara lain algoritma MD5, SHA1, SHA512, AES, DES, dan lain-lain
Penggunaan agoritma kriptografi dan enkripsi data dalam keamanan telematika, ditujukan agar data-data telematika tidak bocor dan dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

·         b. Autentikasi Pengguna Data Telematika
Pengautentikasian data telematika, dalam hal ini si pemilik memberikan autentikasi untuk pihak-pihak yang berhak untuk mengakses data-data tersebut. Autentikasi yang diberikan dapat berupa Username dan Password, atau berupa Captcha, dan lain-lain
Penggunaan autentikasi data ini diharapkan dan ditujukan agar data-data telematika aman dan tidak dimanipulasi oleh pihak-pihak penyusup yang tidak bertanggung jawab

2. Jelaskan menurut pendapat masing-masing tentang salah satu contoh kasus yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari mengenai gangguan yang muncul dalam mengakses layanan telematika!
Jawab :
Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness Adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
·         The acquisition of context Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
·         The abstraction and understanding of context Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
·         Application behaviour based on the recognized context Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

 3. Apa perbedaan metode pengamanan layanan telematika antara perangkat yang menggunakan kabel dengan perangkat wireless?
Jawab :
Untuk memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan dalam pengamanan layanan telematika, kita perlu memahami prinsip keamanan itu sendiri.
·         Kerahasiaan (confidentiality), dimana file-file tidak disebar luaskan atau dibocorkan kepada user yang tidak seharusnya berhak terhadap file-file tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
·         Integritas (Integrity), bahwa file-file tetap orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam perjalanannya dari sumber menuju penerimanya.
·         Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun. Prinsip keamanan ini lazim disebut segitiga CIA (Confidentiality, Integrity, Availability). Dalam membangun suatu sistem keamanan jaringan, salah satu prosesnya adalah menilai resiko keamanan dalam infrastruktur organisasinya. Akan tetapi terlebih dahulu anda perlu juga memahami berbagai jenis ancaman keamanan jaringan.

Perbedaan keamanan telematika dalam Wired dan Wireless antara lain sebagai berikut :
a.       Wired Communication
-          Pada wired, perlu adanya keamanan pada jaringan kabel nya
-          Komunikasi telematika pada kabel lebih mudah dikontrol, karena melalui media yang fisiknya terlihat, sehingga mudah pengecekannya
-          Penyadapan data telematika melalui komunikasi kabel lebih kecil kemungkinan
b.      Wireless Communication
-          Pada wireless, perlu adanya keamanan pada jaringan wireless nya
-          Komunikasi telematika pada jaringan tanpa kabel lebih sulit dikontrol, karena melalui media yang fisiknya tidak terlihat
-          Penyadapan data telematika melalui komunikasi tanpa kabel kemungkinan lebih besar

-          Perlu adanya sistem keamanan yang baik dalam jaringan tanpa kabel

Copyright 2010 Ravi Vendra's Blog
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger