Tugas II Pengantar Telematika
Jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika!
Jelaskan kelebihan dan kerugian teknologi peer to peer dan teknologi client server?
Jelaskan tentang perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware, sistem operasi dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless?

Jawab :
Perkembangan jaringan komputer  sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika adalah:
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Tujuan dari jaringan komputer adalah
Membagi  sumber daya:   contohnya berbagi  pemakaian printer,  CPU,memori,harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server).

Secara umum, jaringan computer mempunyai beberapa manfaat yang lebih dibandingkan dengan computer yang berdiri sendiri, yaitu:
Jaringan komputer memungkinkan manajemen sumber daya yang lebih efisien.
Jaringan computer membantu pertahanan informasi agar tetap handal dan up to date. System penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda.
Jaringan computer membantu mempercepat proses berbagi data(data sharing). Transfer data pada sebuah jaringan lebih cepat dibandingkan dengan berbagi data menggunakan yang bukan jaringan.
Jaringan computer memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih efisien.
Jaringan computer membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif.


A. Jenis-Jenis jaringan berdasarkan jangkauan
Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Keuntungan Jaringan LAN.
Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing)
Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Makassar atau Surabaya

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah negara atau benua.WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi.

Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit.

Keuntungan Jaringan WAN.
Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.

4. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah di atas.

2.   Keuntungan dan Kerugian Peer To Peer dan Client Server

aPeer To Peer adalah Jaringan yg memperbolehkan pemakai membagi resources dan data pada komputer mereka serta mengakses shared resources yang ada pada computer lain.

    Keuntungan Peer To Peer :
Komputer dalam jaringan dapat saling dapat saling berbagi fasilitas yang di milikinya seperti hardisk ,modem dan printer.
Biaya operasional relatif murah di bandingkan dengan tipe jaringan client server.
Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak , jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Tidak membutuhkan admin yang handal.

   Kerugian Peer To Peer:
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client server, komunikasi adalah antara server dengan workstasion.Untuk kerja lebih rendah di bandingkan dengan jaringan client server
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-masing fasilitas yang dimiliki
Karena data jaringan tersebar di masing-masing computer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing computer tersebut.
b.   Client Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

Keuntungan Client-Server :
Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula

 Kerugian Client-Server:
Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
Biaya operasional mahal.
Membutuhkan tenaga kerja yang profesional dan ahli.
Membutuhkan administrator yang professional



3.   Perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware, sistem operasi dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless!

Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.

Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

Spektrum Frekuensi WIMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.

Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya. Base Station (BS) merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
NPU (networking processing unit card)
AU (access unit card)up to 6 +1
PIU (power interface unit) 1+1
AVU (air ventilation unit)
PSU (power supply unit) 3+1

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani. Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.

Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.

Bahasa adalah salah satu bentuk budaya, juga merupakan suatu alat komunikasi manusia, baik dalam bentuk berupa lisan maupun tulisan yang memiliki fungsi, esensi, maksud dan kedudukan. Namun di Indonesia saat ini, penggunaan bahasa hampir tidak sesuai dengan ranah pemakaiannya. Seringkali kita jumpai masyarakat mencampurkan atau men-derivasi-kan dengan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Misalnya sebagai contoh, di acara program TV, artis-artis yang diwawancarai seringkali memadukan antara bahasa asing dengan bahasa Indonesia dan terkadang bahasa prokem juga digunakan sehingga masyarakat pun banyak yang mengikuti gaya bicara seperti artis tersebut. Banyak juga terjadi pada anak-anak yang menggunakan bahasa prokem sebagai bahasa sehari-hari akibat acara-acara televisi yang terkadang tidak mendidik sehingga terjadi bergesernya tata krama antar orang tua dan anak. Terlebih lagi bahasa daerah kini semakin bergeser dan hampir tidak digunakan lagi, karena terlalu seringnya menyaksikan tayangan-tayangan kurang mendidik dan lingkungan sekitar di sinilah sangat dibutuhkan peran pendidik dan orangtua mengajarkan kepada anak untuk berbahasa sesuai dengan ranah pemakaiannya.

Jika kita mendiskusikan tentang bahasan ini lebih jauh, kita dapat melihat faktanya kini banyak anak yang mulai menganal kata-kata orang dewasa seperti kata “pacaran”, “cinta”, dan lain sebagainya yang belum mereka pahami apa makna sebenarnya dari kata-kata tersebut. Dan juga terkadang mereka menggunakan kata “Elu” dan “Gue” pada orang yang lebih tua termasuk pada orangtua mereka sendiri yang sebenarnya kata-kata tersebut dinilai kurang sopan untuk lawan bicara mereka tersebut. Hal ini terjadi karena banyaknya tayangan televisi yang mereka tonton yang kebanyakan memang diperuntukkan bagi remaja dan orang dewasa yang tayang pada jam-jam anak.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Pengembangan Bahasa Indonesia

Globalisasi adalah suatu aktifitas, keputusan, atau kejadian yang terjadi di satu tempat di permukaan bumi yang secara signifikan menimbulkan dampak terhadap komunitas di permukaan bumi lainnya. Globalisasi tidak sama dengan internasionalisasi. Proses globalisasi tidak berdampak seragam secara spasial karena setiap Negara atau region atau daerah lokal tertentu memiliki karakteristik tersendiri. Oleh karena itu proses globalisasi akan menghasilkan daya tolak dalam bentuk proses regionalisasi atau lokalisasi

Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

Hubungan Transplanetari dan Suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.


Topik              : Perkembangan Alat Pembayaran dan Sistem Transfer Modern
 Tema              : Alat Pembayaran dan Sistem Transfer Modern



KERANGKA KARANGAN

1.       Selayang Pandang Alat Pembayaran dan Sistem Transfer
-          Pengertian Alat Pembayaran
-          Pengertian Sistem Transfer
2.       Macam-Macam Alat Pembayaran Modern
-          Alat Pembayaran Giral
-          Alat Pembayaran Kartal
3.       Penggolongan Alat Pembayaran dan Sistem Transfer
4.       Pengertian dan Penggunaan Cek dan Bilyet Giro
5.       Pengertian dan Penggunaan Kartu Debit (ATM)
-          Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Volume Transaksi Kartu Debet
-          Istilah-Istilah dalam Perbankan (Kartu Debit)
6.       Pengertian dan Penggunaan Kartu Kredit
7.       Pengertian dan Penggunaan BI SKN dan BI RTGS
-          Pengertian dan Penggunaan BI SKN
-          Pengertian dan Penggunaan BI RTGS
8.       Pengertian KUPU (Kegiatan Usaha Pengiriman Uang)
-          Pengertian dan Penggunaan Remittance
-          Perizinan pengadaan layanan KUPU

  
ISI KARANGAN
  
Perkembangan Alat Pembayaran dan Sistem Transfer saat ini dapat dikatakan telah berkembang sangat pesat dan maju. Pengertian Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh BANK INDONESIA (BI), yang berperan sebagai Bank Sentral Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan Bank Indonesia dalam mengatur hal tersebut dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia (UU BI).

Dalam Alat Pembayaran , selain uang yang masih menjadi Alat Pembayaran utama yang berlaku di masyarakat, terdapat pula alat pembayaran non tunai. Sebagai contoh, telah dikenal alat pembayaran berbasis kertas (misalnya Cek dan Giro Bilyet) atau Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), seperti Kartu Kredit dan Kartu ATM/Kartu Debet. Sedangkan untuk sistem transfer, telah dilakukan pengembangan sistem transfer dana secara berkesinambungan oleh Bank Indonesia, sehingga saat ini telah tersedia sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan BI-SKN (Sistem Kliring Nasional).

Berikut ini beberapa Penggolongan Metode Pembayaran dan Sistem Transfer secara Garis besar yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1.       Alat Pembayaran Menggunakan Uang Kartal
·         Uang Pecahan Logam (Rp 100,- , Rp 200,- , Rp 500,- , Rp 1.000,-)
·         Uang Pecahan Kertas (Rp 1.000,- , Rp 2.000,- , Rp 5.000,- dan seterusnya)
2.       Alat Pembayaran Menggunakan Uang Giral
·         Cek (Cheque)
·         BG (Bilyet Giro)
3.       Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
·         Kartu Debit (Kartu ATM)
·         Kartu Kredit
4.       Sistem Transfer Dana Bank Indonesia
·         BI RTGS (Real Time Gross Settlement)
·         BI SKN (Sistem Kliring Nasional)
5.       Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU)
·         Electronic Money (Uang Elektronik)
·         Sistem Remittance (Pengiriman Uang)

A.      CEK DAN BILYET GIRO (BG)
Cek dan Bilyet Giro (BG) merupakan Alat Pembayaran paling lama yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Cek telah diatur dalam KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang), sementara BG pertama kali diatur tahun 1972 dalam Surat Edaran Bank Indonesia. Penggunaan Cek dan BG untuk pembayaran umumnya dilakukan oleh pelaku usaha dalam mendukung kelancaran transaksi bisnisnya. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan nasabah individu menggunakan Cek dan BG dalam melakukan pembayaran.

B.      KARTU DEBIT (ATM)
Mayoritas masyarakat Indonesia telah mengenal Kartu Pembayaran, terutama di daerah-daerah atau kota-kota yang tergolong maju di Negara kita. Kartu pembayaran yang saat ini paling diminati oleh masyarakat adalah Kartu ATM atau Debet. Selama tahun 2010, dengan jumlah kartu yang beredar sebesar 51,6 juta Kartu, volume penggunaan Kartu ATM/Debet yang mencapai 1,81 Milyar Transaksi atau 4,95 Juta transaksi per hari, menjadi yang paling tinggi diantara alat pembayaran lainnya.

Faktor-faktor mayoritas yang mempengaruhi besarnya volume kartu Debet yang beredar dan volume transaksi annual maupun harian di Indonesia (sesuai data-data pada tahun 2010 di atas) antara lain sebagai berikut :
1.       Banyaknya Bank yang menerbitkan Kartu (ISSUER)
Istilah ISSUER mengacu kepada Bank yang mengeluarkan atau Menerbitkan Kartu Debit, sebagai contoh BANK MANDIRI (Kartu Mandiri), BANK BNI (Kartu BNI Taplus), BANK BRI (Kartu Britama), BANK MUAMALAT (Kartu Shar-E), dan lain-lain.
2.       Banyaknya Kemudahan dan Fasilitas yang ditawarkan
Faktor nomor dua ini mungkin tidak akan diragukan validitasnya, jika melihat grafik volume transaksi yang ditunjukkan oleh Kartu Debit (ATM). Kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan oleh Bank-Bank Issuer, antara lain Gratis Transaksi di beberapa Merchant tertentu yang telah bekerja sama dengan pihak Bank, kemudahan transaksi online (SMS Baning, Internet Banking, dan lain-lain), kemudahan penarikan tunai di ATM di seluruh Indonesia ataupun dunia, dan lain-lain. Kemudahan tersebut dapat dikatakan senjata utama Kartu Debit untuk menarik nasabah.
3.       Jaringan Antar Bank yang Baik dan Handal
Beberapa Bank memiliki jaringan dan menjalin kerja sama dengan Bank Lain, kerja sama ini dimaksudkan dalam rangka stabilitas koneksi dan kemudahan serta fasilitas yang akan ditawarkan ke nasabah. Jalinan Kerjasama antara lain :
-          LINK - HIMBARA
Jalinan kerjasama antara 4 Bank Negara yang tergabung dalam HIMBARA (Himpunan Bank Negara), yakni BANK MANDIRI, BANK BNI, BANK BRI, dan BANK BTN.
-          ATM BERSAMA
Jalinan kerjasama antara kurang lebih 75 Bank ini merupakan salah satu yang terbesar di Tanah air, jaringan ini didirikan oleh ARTAJASA.
-          PRIMA
Jalinan kerjasama ini diprakarsai oleh BANK BCA (BANK CENTRAL ASIA).
4.       Biaya Transaksi yang Relatif Murah antara ISSUER dan ACQUIRER
Istilah Issuer telah kami jelaskan di atas, sedangkan ACQUIRER adalah Istilah yang merujuk kepada Bank tempat transaksi dilakukan, misalnya nasabah dengan Kartu Debit MANDIRI melakukan transaksi di merchant (EDC) Bank BNI. Dalam konteks tersebut, BANK MANDIRI sebagai ISSUER dan BANK BNI sebagai ACQUIRER.
Biaya Transaksi antara Issuer dan Acquirer pada saat ini semakin murah, sehingga ketertarikan nasabah akan Kartu Debit pun semakin tinggi.

C.      KARTU KREDIT
Kartu Kredit merupakan alat pembayaran yang memiliki prinsip “BUY NOW AND PAY LATER”, dimana pada saat transaksi kewajiban pemegang kartu ditalangi terlebih dahulu oleh penerbit Kartu Kredit. Pemegang kartu dapat melunasi pembayaran berdasarkan waktu yang disepakati antara pemegang kartu dan penerbit. Saat ini fasilitas yang ditawarkan bagi pengguna Kartu Kredit sangat beragam, mulai dari Diskon di Merchant, Point Rewards yang dapat digunakan untuk berbelanja, sampai dengan pembelian barang dengan Bunga Cicilan 0%.

Di tahun-tahun terakhir, inovasi pada instrumen pembayaran elektronis dengan menggunakan kartu telah berkembang menjadi bentuk yang lebih praktis. Saat ini di Indonesia sedang berkembang suatu instrumen pembayaran yang dikenal dengan uang elektronik. Walaupun memuat karakteristik yang berbeda dengan instrumen pembayaran lainnya seperti kartu kredit dan kartu ATM/Debet, namun penggunaan instrumen ini tetap sama dengan kartu kredit dan kartu ATM/Debet yaitu ditujukan untuk pembayaran.

D.      BI SKN dan BI RTGS
Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada kondisi yang menuntut kita untuk melakukan pembayaran yang bersifat urgent dengan nilai yang besar kepada pihak lain dalam waktu cepat. Apabila Anda pernah menghadapi kondisi tersebut, gunakanlah  Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) untuk melakukan transaksi pembayaran tersebut.

BI SKN (Bank Indonesia – Sistem Kliring Nasional) adalah mekanisme pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu dan dikontrol oleh BANK INDONESIA.

Sedangkan BI RTGS (Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement) adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.

Saat ini, masyarakat Indonesia memiliki banyak alternatif dalam melakukan transaksi transfer dana kepada pihak lain di bank yang berbeda (Transfer Dana antar Bank). Mulai dari Sistem BI-RTGS untuk keperluan transfer dana seketika, melalui mesin ATM dari penerbit yang tergabung dalam jaringan bersama ATM, atau dapat melalui layanan BI SKN. Apabila Anda akan melakukan transfer dana kepada pihak lain di bank yang berbeda, maka layanan BI SKN dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Kelebihan dari penggunaan BI SKN untuk transfer dana Anda adalah biayanya yang relatif murah.

E.       KUPU (Kegiatan Usaha Pengiriman Uang)
Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU), yang juga dikenal sebagai Money Remittance Service, merupakan kegiatan pengiriman uang, baik secara domestik maupun lintas batas (Cross Border), yang dilakukan oleh penyelenggara pengiriman uang untuk melaksanakan perintah tidak bersyarat dari pengirim kepada penyelenggara pengiriman uang untuk mengirim uang kepada penerima. Pada umumnya, jasa layanan pengiriman uang ini banyak digunakan oleh migrant workers, dalam hal ini digunakan sebagai sarana transfer dana dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri kepada keluarganya di Indonesia. Namun demikian, pengguna layanan jasa ini dapat juga dilakukan oleh selain TKI, seperti turis mancanegara, orang tua pelajar Indonesia di luar negeri, dan sebagainya.Di Negara Indonesia, Surat Izin KUPU diterbitkan oleh BANK INDONESIA selaku Bank Sentral dan Pengatur Lalu Lintas Keuangan Negara Indonesia. Setiap institusi yang ingin mengadakan layanan KUPU harus mengajukan semacam proposal dan akan dianalisis secara detail (Uji Kelayakan) oleh Bank Indonesia. Tidak semua institusi, bahkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang lolos dalam analisis dan uji kelayakan oleh Bank Indonesia.

Copyright 2010 Ravi Vendra's Blog
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger