Topik              : Perkembangan Alat Pembayaran dan Sistem Transfer Modern
 Tema              : Alat Pembayaran dan Sistem Transfer Modern



KERANGKA KARANGAN

1.       Selayang Pandang Alat Pembayaran dan Sistem Transfer
-          Pengertian Alat Pembayaran
-          Pengertian Sistem Transfer
2.       Macam-Macam Alat Pembayaran Modern
-          Alat Pembayaran Giral
-          Alat Pembayaran Kartal
3.       Penggolongan Alat Pembayaran dan Sistem Transfer
4.       Pengertian dan Penggunaan Cek dan Bilyet Giro
5.       Pengertian dan Penggunaan Kartu Debit (ATM)
-          Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Volume Transaksi Kartu Debet
-          Istilah-Istilah dalam Perbankan (Kartu Debit)
6.       Pengertian dan Penggunaan Kartu Kredit
7.       Pengertian dan Penggunaan BI SKN dan BI RTGS
-          Pengertian dan Penggunaan BI SKN
-          Pengertian dan Penggunaan BI RTGS
8.       Pengertian KUPU (Kegiatan Usaha Pengiriman Uang)
-          Pengertian dan Penggunaan Remittance
-          Perizinan pengadaan layanan KUPU

  
ISI KARANGAN
  
Perkembangan Alat Pembayaran dan Sistem Transfer saat ini dapat dikatakan telah berkembang sangat pesat dan maju. Pengertian Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh BANK INDONESIA (BI), yang berperan sebagai Bank Sentral Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan Bank Indonesia dalam mengatur hal tersebut dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia (UU BI).

Dalam Alat Pembayaran , selain uang yang masih menjadi Alat Pembayaran utama yang berlaku di masyarakat, terdapat pula alat pembayaran non tunai. Sebagai contoh, telah dikenal alat pembayaran berbasis kertas (misalnya Cek dan Giro Bilyet) atau Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), seperti Kartu Kredit dan Kartu ATM/Kartu Debet. Sedangkan untuk sistem transfer, telah dilakukan pengembangan sistem transfer dana secara berkesinambungan oleh Bank Indonesia, sehingga saat ini telah tersedia sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan BI-SKN (Sistem Kliring Nasional).

Berikut ini beberapa Penggolongan Metode Pembayaran dan Sistem Transfer secara Garis besar yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1.       Alat Pembayaran Menggunakan Uang Kartal
·         Uang Pecahan Logam (Rp 100,- , Rp 200,- , Rp 500,- , Rp 1.000,-)
·         Uang Pecahan Kertas (Rp 1.000,- , Rp 2.000,- , Rp 5.000,- dan seterusnya)
2.       Alat Pembayaran Menggunakan Uang Giral
·         Cek (Cheque)
·         BG (Bilyet Giro)
3.       Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
·         Kartu Debit (Kartu ATM)
·         Kartu Kredit
4.       Sistem Transfer Dana Bank Indonesia
·         BI RTGS (Real Time Gross Settlement)
·         BI SKN (Sistem Kliring Nasional)
5.       Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU)
·         Electronic Money (Uang Elektronik)
·         Sistem Remittance (Pengiriman Uang)

A.      CEK DAN BILYET GIRO (BG)
Cek dan Bilyet Giro (BG) merupakan Alat Pembayaran paling lama yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Cek telah diatur dalam KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang), sementara BG pertama kali diatur tahun 1972 dalam Surat Edaran Bank Indonesia. Penggunaan Cek dan BG untuk pembayaran umumnya dilakukan oleh pelaku usaha dalam mendukung kelancaran transaksi bisnisnya. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan nasabah individu menggunakan Cek dan BG dalam melakukan pembayaran.

B.      KARTU DEBIT (ATM)
Mayoritas masyarakat Indonesia telah mengenal Kartu Pembayaran, terutama di daerah-daerah atau kota-kota yang tergolong maju di Negara kita. Kartu pembayaran yang saat ini paling diminati oleh masyarakat adalah Kartu ATM atau Debet. Selama tahun 2010, dengan jumlah kartu yang beredar sebesar 51,6 juta Kartu, volume penggunaan Kartu ATM/Debet yang mencapai 1,81 Milyar Transaksi atau 4,95 Juta transaksi per hari, menjadi yang paling tinggi diantara alat pembayaran lainnya.

Faktor-faktor mayoritas yang mempengaruhi besarnya volume kartu Debet yang beredar dan volume transaksi annual maupun harian di Indonesia (sesuai data-data pada tahun 2010 di atas) antara lain sebagai berikut :
1.       Banyaknya Bank yang menerbitkan Kartu (ISSUER)
Istilah ISSUER mengacu kepada Bank yang mengeluarkan atau Menerbitkan Kartu Debit, sebagai contoh BANK MANDIRI (Kartu Mandiri), BANK BNI (Kartu BNI Taplus), BANK BRI (Kartu Britama), BANK MUAMALAT (Kartu Shar-E), dan lain-lain.
2.       Banyaknya Kemudahan dan Fasilitas yang ditawarkan
Faktor nomor dua ini mungkin tidak akan diragukan validitasnya, jika melihat grafik volume transaksi yang ditunjukkan oleh Kartu Debit (ATM). Kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan oleh Bank-Bank Issuer, antara lain Gratis Transaksi di beberapa Merchant tertentu yang telah bekerja sama dengan pihak Bank, kemudahan transaksi online (SMS Baning, Internet Banking, dan lain-lain), kemudahan penarikan tunai di ATM di seluruh Indonesia ataupun dunia, dan lain-lain. Kemudahan tersebut dapat dikatakan senjata utama Kartu Debit untuk menarik nasabah.
3.       Jaringan Antar Bank yang Baik dan Handal
Beberapa Bank memiliki jaringan dan menjalin kerja sama dengan Bank Lain, kerja sama ini dimaksudkan dalam rangka stabilitas koneksi dan kemudahan serta fasilitas yang akan ditawarkan ke nasabah. Jalinan Kerjasama antara lain :
-          LINK - HIMBARA
Jalinan kerjasama antara 4 Bank Negara yang tergabung dalam HIMBARA (Himpunan Bank Negara), yakni BANK MANDIRI, BANK BNI, BANK BRI, dan BANK BTN.
-          ATM BERSAMA
Jalinan kerjasama antara kurang lebih 75 Bank ini merupakan salah satu yang terbesar di Tanah air, jaringan ini didirikan oleh ARTAJASA.
-          PRIMA
Jalinan kerjasama ini diprakarsai oleh BANK BCA (BANK CENTRAL ASIA).
4.       Biaya Transaksi yang Relatif Murah antara ISSUER dan ACQUIRER
Istilah Issuer telah kami jelaskan di atas, sedangkan ACQUIRER adalah Istilah yang merujuk kepada Bank tempat transaksi dilakukan, misalnya nasabah dengan Kartu Debit MANDIRI melakukan transaksi di merchant (EDC) Bank BNI. Dalam konteks tersebut, BANK MANDIRI sebagai ISSUER dan BANK BNI sebagai ACQUIRER.
Biaya Transaksi antara Issuer dan Acquirer pada saat ini semakin murah, sehingga ketertarikan nasabah akan Kartu Debit pun semakin tinggi.

C.      KARTU KREDIT
Kartu Kredit merupakan alat pembayaran yang memiliki prinsip “BUY NOW AND PAY LATER”, dimana pada saat transaksi kewajiban pemegang kartu ditalangi terlebih dahulu oleh penerbit Kartu Kredit. Pemegang kartu dapat melunasi pembayaran berdasarkan waktu yang disepakati antara pemegang kartu dan penerbit. Saat ini fasilitas yang ditawarkan bagi pengguna Kartu Kredit sangat beragam, mulai dari Diskon di Merchant, Point Rewards yang dapat digunakan untuk berbelanja, sampai dengan pembelian barang dengan Bunga Cicilan 0%.

Di tahun-tahun terakhir, inovasi pada instrumen pembayaran elektronis dengan menggunakan kartu telah berkembang menjadi bentuk yang lebih praktis. Saat ini di Indonesia sedang berkembang suatu instrumen pembayaran yang dikenal dengan uang elektronik. Walaupun memuat karakteristik yang berbeda dengan instrumen pembayaran lainnya seperti kartu kredit dan kartu ATM/Debet, namun penggunaan instrumen ini tetap sama dengan kartu kredit dan kartu ATM/Debet yaitu ditujukan untuk pembayaran.

D.      BI SKN dan BI RTGS
Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada kondisi yang menuntut kita untuk melakukan pembayaran yang bersifat urgent dengan nilai yang besar kepada pihak lain dalam waktu cepat. Apabila Anda pernah menghadapi kondisi tersebut, gunakanlah  Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) untuk melakukan transaksi pembayaran tersebut.

BI SKN (Bank Indonesia – Sistem Kliring Nasional) adalah mekanisme pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu dan dikontrol oleh BANK INDONESIA.

Sedangkan BI RTGS (Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement) adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.

Saat ini, masyarakat Indonesia memiliki banyak alternatif dalam melakukan transaksi transfer dana kepada pihak lain di bank yang berbeda (Transfer Dana antar Bank). Mulai dari Sistem BI-RTGS untuk keperluan transfer dana seketika, melalui mesin ATM dari penerbit yang tergabung dalam jaringan bersama ATM, atau dapat melalui layanan BI SKN. Apabila Anda akan melakukan transfer dana kepada pihak lain di bank yang berbeda, maka layanan BI SKN dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Kelebihan dari penggunaan BI SKN untuk transfer dana Anda adalah biayanya yang relatif murah.

E.       KUPU (Kegiatan Usaha Pengiriman Uang)
Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU), yang juga dikenal sebagai Money Remittance Service, merupakan kegiatan pengiriman uang, baik secara domestik maupun lintas batas (Cross Border), yang dilakukan oleh penyelenggara pengiriman uang untuk melaksanakan perintah tidak bersyarat dari pengirim kepada penyelenggara pengiriman uang untuk mengirim uang kepada penerima. Pada umumnya, jasa layanan pengiriman uang ini banyak digunakan oleh migrant workers, dalam hal ini digunakan sebagai sarana transfer dana dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri kepada keluarganya di Indonesia. Namun demikian, pengguna layanan jasa ini dapat juga dilakukan oleh selain TKI, seperti turis mancanegara, orang tua pelajar Indonesia di luar negeri, dan sebagainya.Di Negara Indonesia, Surat Izin KUPU diterbitkan oleh BANK INDONESIA selaku Bank Sentral dan Pengatur Lalu Lintas Keuangan Negara Indonesia. Setiap institusi yang ingin mengadakan layanan KUPU harus mengajukan semacam proposal dan akan dianalisis secara detail (Uji Kelayakan) oleh Bank Indonesia. Tidak semua institusi, bahkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang lolos dalam analisis dan uji kelayakan oleh Bank Indonesia.


Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan  teratur.

1. Manfaat Kerangka Karangan:

a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b. Untuk menyusun karangan secara teratur.  Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula  sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.  Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.

Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.
2.    Pola Susunan  Kerangka Karangan

a. Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
b. Pola Logis Pola logis berdasar urutan:

1) klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.

3.    Macam-macam Kerangka Karangan

a.  Berdasar Sifat Rinciannya:

1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:
a) topiknya tidak kompleks
b) akan segera digarap

2) Kerangka Karangan Formal:
a) topiknya sangat kompleks
b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap

4. Syarat Kerangka Karangan yang baik

a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesi atau pengungkapan masksud.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.

1. Menentukan tema dan judul

Sebelum anda mau melangkah, yang pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :

a. jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh

Kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya ketika lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.

Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

JUDUL

-    Ada dua cara pembatasan topik  ? judul karangan
-    masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan.
-    Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.
-    Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
-    Judul tidak harus sama dengan topik.
-    Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
-    Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
-    Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
-    Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
-    Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya :
“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.
Syarat judul yang baik
-    harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
-    judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
-    harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
-    tidak provokatif.
Judul karangan sedapat-dapatnya :
A. singkat dan padat,
B. menarik perhatian, serta
C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.

Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta

Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini.
Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
-    Menanggulangi
-    Mengurangi
-    Menemukan
-    Meningkatkan
-    Mengoptimalkan
-    Mengevaluasi
-    Mengendalikan

2. Mengumpulkan bahan
Sudah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. banyak cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. menyeleksi bahan
Sudah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya :
1. catat hal penting semampunya.
2. jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4. Membuat kerangka
bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.

kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
berikut fungsi kerangka karangan :
a. memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
b. mengatur urutan gagasan.
c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

5. mengembangkan kerangka karangan

proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata

TUGAS BAHASA INDONESIA 3
KELOMPOK : 
- JAIS MUSTOFA ( 13110702 )
- RAVI VENDRA RISHIKA ( 15110682 )


1. Apa yang pertama kali ada dilayar monitor ketika menggunakan perangkat lunak sistem disebut antarmuka pengguna ( user interface ), yakni layar tampilan yang bisa di kontrol dan berfungsi sebagai jembatan bagi anda untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan komputer. Seperti halnya dashboard yang terdapat di mobil,antarmuka inilah yang memberitahu anda mengenai apa yang sedang terjadi serta memiliki tombol dan switch untuk mengakomodasi keinginan anda.Dari layar tersebut,Anda bisa memilih program aplikasi yang ingin dijalankan atau file data yang hendak dibuka. 

2. Scanner atau scanner optic menggunakan alat sensor cahaya(optic) untuk menerjemahkan teks,gambar,foto,dan semacamnya ke dalam bentuk digital. Gambar tersebut kemudian bias di proses oleh computer, ditampilkan di monitor, disimpan pada alat penyimpanan, atau di transmisikan ke computer lain. Scanner telah menjadi awal dunia industry baru yakni electronic imaging, integrasi, dan manipulasi gambar yang dikontrol oleh perangkat lunak dengan menggunakan scanner, kamera digital , dan computer grafis yang canggih.

TUGAS : 
1. Tentukan ragam bahasa artikel diatas !
2. Cari diksi( pilihan kata ) dalam bidang Sistem Informasi yang di temukan pada artikel tsb dan jelaskan secara definitif. 
3. Temukan kesalahan penalaran,penulisan, dan efektivitas kalimat ( gramatikal kalimat )(jika ada) dan lakukan perbaikan pada kalimat tsb.
4. Temukan kalimat topik dalam artikel diatas dan kembangkan opini kalian dengan topik tsb.

1. Ragam bahasa artikel pertama adalah : Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa artikel kedua adalah : Ragam bahasa teknis

2. Artikel pertama :
- UI(User Interface) :
Penerjemahan : Antarmuka pengguna
Penerapan : Antarmuka pengguna

-Dashboard :
Penerjemahan : Papan Visualisasi
Penerapan : Tampilan panel pada komputer

- File :
Penerjemahan :Berkas

Penerapan :Dokumen

- Switch :
Penerjemahan : Pemidah
Penerapan :Benda yang digunakan untuk melakukan perpindahan sesuatu



Artikel kedua :
- Scanner :

Penerjemahan :Pemindai
Penerapan :Penyaring Gambar

- Optic :
Penerjemahan :Optik
Penerapan :Tampilan


- Electronic Imaging:

Penerjemahan :Elektronik Gambar
Penerapan :Sesuatu yang menggunakan energi listrik dan digunakan untuk pengolahan gambar


- computer :

Penerjemahan :Komputer
Penerapan : Device yangdigunakan untuk pengolahan data



3. Perbaikan kalimat artikel pertama :
- Apa yang pertama kali ada dilayar monitor:

diganti menjadi : "Apa yang pertama tampil pada layar monitor".

- Seperti halnya dashboard yang terdapat di mobil,antarmuka inilah yang memberitahu anda mengenai apa yang sedang terjadi serta memiliki tombol dan switch untuk mengakomodasi keinginan anda : diganti menjadi : "Seperti dashboard yang terdapat di mobil,antar muka ini memberitahu apa yang terjadi serta memiliki tombol dan switch untuk mengakomodasi kengininan anda".

Perbaikan kalimat artikel kedua :

- Gambar tersebut kemudian bias di proses oleh computer, ditampilkan di monitor, disimpan pada alat penyimpanan, atau di transmisikan ke computer lain diganti menjadi : "Gambar kemudian bisa di proses computer, ditampilkan pada monitor dan disimpan pada alat peyimpanan, atau di transimsikan ke computer lain".


4. Artikel pertama :

Topik : Perangkat lunak sistem disebut antarmuka pengguna ( user interface )

Opini : Antarmuka atau user interface sangat di perlukan dalam interaksi antara manusia dengan komputer, dan erat kaitannya dengan grafis oleh karena itu UI sebisa mungkin ditampilkan sangat menarik.

Artikel Kedua :

Topik : Scanner atau scanner optic menggunakan alat sensor cahaya(optic)

Opini : Scanner dewasa ini banyak digunakan dalam dunia image processing karena sangat membantu dalam pengolahan gambar.

Copyright 2010 Ravi Vendra's Blog
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger